" Pemkab Lombok Timur Komitmen Realisasikan Program Kemitraan INOVASI bersama Dengan Pokja

Iklan

Pemkab Lombok Timur Komitmen Realisasikan Program Kemitraan INOVASI bersama Dengan Pokja

NUSRA ID
17 Juli 2023, 7:21:00 AM WIB Last Updated 2023-07-17T00:23:22Z


 



NUSRA.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur akan terus berkomitmen menjalankan program-program yang telah dilahirkan oleh kemitraan INOVASI Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Kelompok Kerja (Pokja) yang telah dibentuk sebelumnya.



Untuk diketahui, saat ini INOVASI NTB telah membentuk Pokja di Kabupaten Lotim yang didalamnya terdapat LPTK, Kemenag Lotim, Dikbud Lotim, Bappeda Lotim, DPMD Lotim, DP3AKB Lotim, Dinsos Lotim dan LSM yang relevan dengan progam. Hal itu bertujuan untuk mereasliasikan dengan baik program kemitraan Inovasi yang telah dilaksanakan saat ini.



Adapun saat ini, Pokja INOVASI di Lombok Timur tengah memastikan Program IKM Basis Literasi, Pencegahan Perkawinan Anak (PPA), dan Literasi yang Inklusif, dengan harapan mampu memperbaiki pendidikan di Lotim. Maka dari itu, Pemkab Lotim akan terus menjalankan praktik-praktik baik yang telah dijalankan oleh Pokja tersebut.



"Sehingga apa yang menjadi cita-cita kita khususnya di Lotim ini bisa tercapai, meskipun program Inovasi ini tergolong berusia muda di Lotim namun buktinya hingga saat ini Lotim mampu menjadi contoh bagi wilayah lainnya, itu dibuktikan dengan kunjungan dari pusat yang sering sekali ke sini," kata Asisten II Setda Lotim, Ahmad Masfu, saat pertemuan Pokja Fase II yang berlokasi di Puri Al-Bahrah Selong, pada 13/7/2023.



Langkah kongkrit yang lainnya, lanjut Masfu, yakni dengan adanya penerapan Program Madrasah Unggul Anak Hebat (Maulana) yang telah berdampak positif hingga saat ini bisa menjadi rujukan bagi wilayah lainnya untuk menerapkan program yang sama.



"Awalnya program Maulana itu hanya menyasar 40 MI saja, namun saat ini justru di imbaskan ke SD yang ada di Lotim ini. Dari dua ratusan SD yanh ada di Lotim ini, baru 5 persen yang tersentuh program Maulana ini. Kendati demikian, mudah-mudahan ke depannya diimbaskan lagi ke lebih banyak SD," ulasnya.



Dia juga mengungkapkan, kemungkinan dengan adanya Program kemitraan INOVASI juga telah menaikkan IPM di Lotim yang sebelumnya pada tahun 2018 berada di peringkat kesembilan dan kini naik ke peringkat ketujuh dari 10 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi NTB.



"Meskipun kemitraan Inovasi ini akan berkahir pada akhir tahun 2023 ini, namun tentunya praktik baik yang telah dilaksanakan saat ini jangan sampai berakhir, justru kami harapkan akan terus dikembangkan untuk kemajuan dunia pendidikan kita di Lotim ini. Dan semoga saja nanti kita mendapatkan program yang sejenis supaya menjadi estafet yang baik untuk program sebelumnya," harap Masfu.



Sementara itu Sekretaris LIDI Faundation, Rifqi menjelaskan bahwa dengan adanya IKM dan literasi yang inklusif yang telah diterapkan oleh Pokja ini sedikit tidak mampu menjelaskan keluh-kesah dari anak-anak yang mengalami difabel. Karena, selama ini menurutnya terkadang di tempat belajar anak-anak yang mengalami difabel sering dipandang sebelah mata oleh gurunya, apalgi temannya.



"Dengan adanya brand merdeka belajar ini, maka anak-anak kami yang difabel ini menemui jalan yang baik supaya mereka mendapatkan hak belajar yang setara dengan anak-anak yang lainnya. Maka inklusifitas itu perlu untuk menjaga kesetraan belajar anak-anak, khususnya di sekolah," terangnya.



Terlebih lagi, kata Rifqi, faktor utama yang sangat berpengaruh kepada tingkat belajar siswa difabel ialah kenyamanan belajar, yang dimana nyaman belajar ini tentunya dibentuk dari tidak adanya perlakuan yang berbeda bagi anak-anak difabel 



"Sebutnya faktor utama itu yakni mereka nyaman, kalau sudah nyaman maka pelajaran juga akan diserap baik. Tapi kalau sebaliknya, maka akan sulit juga anak-anak kami yang difabel akan menyerap pelajaran. Sama halnya dengan kebanyakan anak lainnya, kalau nggk nyaman belajar, maka akan sulit masuk pembelajarannya," ungkapnya.



Disisi lain SNP INOVASI NTB, Jamarudin menerangkan, walapun Kabupaten Lotim masih tergolong muda dalam pelaksanaan kolaborasi dibandingkan dengan Kabupaten lain di NTB ini, namun justru Lotim yang dianggap paling bagus menerapan programnya, terlebih lagi dengan adanya pengimbasan program Maulana ke SD, yang notabenenya itu program diperuntukkan bagi MI.



"Ini luar biasa sekali, jarang kita lihat program yang diimbaskan dari MI ke SD, selama ini yang kita lihat dari SD dulu baru ke MI tapi ini kebalikannya, maka dari itu program di Lotim ini menjadi percontohan bagi Kemenag RI. Terlebih lagi adanya relawan literasi yang dibentuk semenjak tahun 2021, itu semakin menguatkan lagi," ujarnya.



Ia juga tak menafikkan, jika di Lotim masih kekurangan guru yang mampu mendesain model pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Apalagi mendesain model pembelajarang yang inklusif, itu diakuinya masih kurang.



"Maka dari itu kita perlu merancang program yang konkrit ke depannya supaya program yang dijalankan bisa terus-menerus berjalan. Dengan banyak cara seperti memfasilitasi rembuk tingkay kabupaten, mendukung proses perencanaan APBD dasar, mendukung proses perencanaan anggaran ditingkat satuan dasar, dan memfasilitasi workshop," tuturnya. (gok)

Komentar

Tampilkan

Kuliner