NUSRA.ID - Deburan Ombak di Malam itu tak biasa, menambah suasana akrab di Pantai Sunrise Land Lombok, yang berada Dusun Montong Meong, Desa Labuhan, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
Berselang waktu memasuki awal tahun 2025, nampak gemerlap bintang tak nampak, namun langit dihiasi dengan luncuran kembang api yang menghiasi langit yang mendung yang tampak indah.
Teriakan para pengunjung nampak bahagia menyambut datangnya tahun baru, sontak di angan-angannya pada tahun 2025 akan menjadi lebih baik dari tahin sebelunya.
Sementara di antara pengunjung itu nampak pengelola Pantai mengenakan kaos warna merah berlogo Timnas Indonesia dan Sunrise Land Lombok terlihat sibuk, mondar-mandir berkomunikasi dengan rekannya lewat Handy Talky. "Monitor-monitor di gerbang UJS," samar-samar bunyi percakapan mereka.
Demikian suasana malam tahun baru di Sunrise Land Lombok: sederhana tapi mempesona, murah tapi mewah. ribuan pengunjung dengan tenda yang berjejer di bibir pantai nampak antusias menunggu datangnya tahun baru 2025.
Acara pergantian tahun di Sunrise Land Lombok dimeriahkan dengan beragam event seperti live music, karaoke, bazar, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pesta kembang api oleh para nelayan tradisional setempat.
Jumlah pengunjung Pantai Sunrise Land Lombok yang datang di momen pergantian tahun ini jauh di luar dugaan, mengingat kondisi cuaca yang tak bersahabat dengan curah hujan yang tinggi serta adanya imbauan pemerintah terkait kondisi laut di akhir tahun ini.
Tapi keberuntungan sedang berpihak malam ini. Semakin gelap, pengunjung semakin banyak berdatangan dari berbagai penjuru, meskipun di sore hari menjelang malam sempat turun gerimis.
"Sementara ini data pengunjung yang camping sudah 110 Orang, terdiri dari 80 perempuan dan 30 laki-laki, sementara Pengunjung yang liburan malam 700 orang, 505 perempuan dan 195 laki-laki," kata Qori Bayyinaturrosyi, Direktur Sunrise Land Lombok.
Ia benar-benar tak menduga, kegiatan malam tahun baru yang diinisiasi para pemuda itu terlaksana dengan sukses. Dengan modal live music dan pesta kembang api di tengah laut, bisa menarik orang berbondong-bondong datang ke Sunrise Land Lombok, bahkan di atas pukul 12:00 Wita, masih ada pengunjung yang datang untuk camping.
"Hingga pukul 01:11 pagi, masih ada pengunjung yang datang untuk camping," imbuhnya.
Qori mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim yang ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut, terutama kepada pengelola dan pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Alhamdulillah, meskipun acaranya dadakan dan nekat, tapi bisa berjalan spektakuler dan semua pengunjung merasa dapat pengalaman yang istimewa," pungkasnya.
